Jumat, 28 Desember 2012

ilusi


Definisi ilusi. Ilusi berasal dari bahasa latin yaitu illusio yang berarti cemooh, illudere yang berarti mencemoohkan, menggaburkan, dan menyesatkan. Ilusi merupakan keadaan salah tafsir dari indra terhadap rangsangan suatu objek atau pengamatan yg tidak sesuai dng pengindraan. Misalnya ilusi optic, tidak lain merupakan tipuan mata pada saar melihat benda. Jadi seolah-olah mata tersesat dalam mengamati suatu objek, karena mata bukanlah alat pengukur yang baik.
Ilusi juga bias berarti tidak dapat dipercaya atau palsu. Ilusi juga dapat berarti sesuatu yang hanya dalam angan-angan atau dengan kata lain adalah khayalan.
Bagian-bagian dari ilusi adalah halusinasi, khayalan, fantasi, delusi dan asosiasi. Bahasa Inggris untuk kata ilusi adalah Illusion

ilusi bias di artikan sebagai Kesan yang salah tentang faktor obyektif yang disajikan oleh alat indra atau mengartikan obyek secara tidak tepat. (obyek nya ada)
Kita ilusi gambar, dia melakukan aksi di atas genting, seloah-olah ada banyak orang yang sedang melihatnya. Padahal hanya ada rumah-rumah yang berjajar rapi

Ilusi adalah suatu kejadian dimana terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia dalam melihat sebuah objek atau benda. Ilusi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu ilusi fisiologis dan ilusi kognitif.

1.Ilusi fisiologis

Ilusi fisiologis, seperti yang terjadi pada afterimages atau kesan gambar yang terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat pola gambar tertentu dalam waktu lama. Ini diduga merupakan efek yang terjadi pada mata atau otak setelah mendapat rangsangan tertentu secara berlebihan.
2. Ilusi kognitif

Ilusi kognitif adalah terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu di luar. Pada umumnya ilusi kognitif dibagi menjadi ilusi ambigu, ilusi distorsi, ilusi paradoks dan ilusi fiksional.

(a). Pada ilusi ambigu, gambar atau objek bisa ditafsirkan secara berlainan. Contohnya adalah: kubus NeckerdanvasRubin.

(b). Pada ilusi distorsi, terdapat distorsi ukuran, panjang atau sifat kurva (lurus lengkung). Contohnya adalah: ilusi dinding kafe dan ilusi Mueller -Lyer.

(c). Ilusi paradoks disebabkan karena objek yang paradoksikal atau tidak mungkin, misalnya pada segitiga Penrose atau 'tangga yang mustahil', seperti misalnya terlihat pada karya seni grafis M C Escher, berjudul "Naik dan Turun" serta "Air Terjun".

(d). Ilusi fiksional didefinisikan sebagai persepsi terhadap objek yang sama sekali berbeda bagi seseorang tapi bukan bagi orang lain, seperti disebabkan karena schizoprenia atau halusinogen. Ini lebih tepatnya disebut dengan halusinasi.


_ABR_

Kamis, 27 Desember 2012



1faktor faktor yang mempengaruhi dalam psikologi perkembangan

        Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi  2 bagian yaitu:
1.    Faktor heredekonstitusionil
2.    Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)
1.   Faktor heredokonstitusionil Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas
2.   Faktor Lingkungan 

Faktor prenatal.
·         Gizi (defisiensi vitamin, iodium dan lain-lain)
·         Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidrmnion)
·         Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain)
·         endrokin dalam tubuh ibu
·         Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain)
·         Infeksi
·         Imunitas
·         Anoksia embrio
Faktor pascanatal.
·         Gizi (masukan makanan kualitatif dan kuantitatif)
·         Penyakit (penyakit kronis dan kelainan kongenital)
·         Keadaan sosial-ekonomi
·         Musim
.faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas tugas perkembangan                            antara lain :
·         karena adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu;
·         karena adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang benkembang itu sendiri
·        karena adanya tuntutan kultural masyarakat sekitar.

      panjangnya usia dipengaruhi oleh sikap, karna sikap merupakan keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
Kondisi kondisi inilah yang mempengaruhi panjang nya usia yaitu kondisi yang lebih pada sikap positif dan menghasilkan kepuasaan hidup atau kebahagiaan

1. Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan. Sikap anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini, bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi terhadap anak ketika perubahan ini terjadi.
2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa perkembangan awal lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelumnya menjadi pola kebiasaan.
3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas dari perkembangan.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat diramalakan ini dapat diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan pasca lahir.
5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan. Yang penting diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan dengan kecepatan yang berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
6. Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis. Kepentingan untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan pentingnya melatih anak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak
7. Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa neonatus, masa bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan, serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku “bermasalah”.
8. Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
9. Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut terjadi baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.
10. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia.
   Faktor yang mempengaruhi kebahagiaan yaitu :

·         Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
·         Kebudayaan. B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.
·         Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
·         Media massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
·         Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
·         Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.


                                    Sejarah psikologi kepribadian

Ini merupakan sekilas tentang awal psikologi kepribadian sebelum ditetapkan sebagai ilmu pengetahuan,disini penulis mencoba mengolah data-data yang ada denga metode pengumpulan teori berdasarkan masa ke masa hingga teori itu menjadi satu sama lain berkaitan dan mendukung terjadinya sebuah ilmu pengetahuan tentang psikologi kepribadian.

Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya


           teori dalam psikologi kepribadian telah dilakukan sejak sebelum masehi, memberikan ciri-ciri khusus kepada sesuatu, baik itu berujud benda, pemandangan, musim, lukisan dan sebagainya, dengan cara mencari sesuatu yang menyebabkan segala sesuatu itu mempunyai daya tarik yang kuat.  Demikianlah halnya dengan kehidupan manusia,  seseorang berusaha mencari ciri-ciri  khusus, yang terdapat pada manusia yang lain.

Empedocles seseorang filsuf Yunani Kuno, yang berependapat bahwa segala yang ada didunia ini terdiri atas empat unsur, yaitu ; tanah, air, api, dan udara, misalnya bila didalam tubuh seseorang terlalu banyak unsur tanah, maka orang itu akan memiliki sifat dingin, acuh tak acuh, tidak mudah terpengaruh.Sedang bila kebanyakan unsur api, maka orang  akan kelihatan lincah, mudah bergerak, ribut dan seakan-akan tidak punya pendirian.Ada pula yang mencoba menghubungkan tata bintang dalam hubungannya dengan musim, bernama astronomi, dalam hubungannnya dengan watak orang yang dilahirkan pada musim itu (astrologi).

Usaha-usaha yang masih bersifat pra-ilmiah. Diantaranya yang terkenal, yaitu:


a.   Chirologi atau ilmu guratan tangan

gurat-gurat tangan orang itu tidak ada yang sama satu sama lain,Jika sekiranya orang dapat mengenal perbedaan-perbedaan serta sifat-sifat khusus gurat-gurat tangan tersebut, maka dia akan dapat mengenal perebdaan-perbedaan serta sifat-sifat khas orangnya.

b.   Astrologi atau ilmu perbintangan

pengaruh kosmis terhadap manusia. Pada waktu seseorang dilahirkan, dia ada dalam posisi tertentu terhadap benda-benda angkasa; jika sekiranya kita dapat mengenal perbedaan-perbedaan mengenai sifat-sifat khas orang.

c.   Grafologi atau ilmu tentang tulisan tangan

Grafologi itu adalah segala gerakan yang dilakukan oleh manusia itu merupakan ekspresi daripada kehidupan jiwanya; jadi juga gerakan menulis dan selanjutnya tulisan sebagai hasil gerakan menulis itu, merupakan bentuk ekspresi kehidupan jiwa. Kalau sekiranya orang dapat mengetahui keadaan khusus tulisan seseroang dengan baik, berarti dia juga dapat mengenal keadaan khusus kepribadian si penulisnya.

d.   Phisiognomi atau ilmu tentang wajah

Pengetahuan ini berusaha memahami kepribadian atas dasar keadaan wajahnya. keyakinan bahwa ada hubungan antara keadaan wajah dan kepribadian. Hal-hal yang tampak pada wajah dapat dipergunakan untuk membuat interpretasi mengenai  apa yang terkandung dalam jiwa.



e.  Phrenologi atau ilmu tentang tengkorak

Pengetahuan ini bermaksud memahami kepribadian atas dasar keadaan tengkoraknya. bahwa tiap-tiap fungsi atau kecakapan itu masing-masing mempunyai pusatnya diotak. Jikalau salah satu (atau lebih) dari kecakapan itu keadaannya luar biasa,maka pusatnya di otakpun luar biasa besarnya.  Akibat hal ini ialah bentu tengkorak lalu berubah oleh pusat yang membesar tersebut, sehingga ada tonjolan-tonjolannya. Denganmengukur secara teliti tonjolan-tonjolan tersebut, dapat ditarik kesimpulan tentang kecakapan-kecakapan atau sifat-sifat orangnya.

f .  Onychologi atau ilmu tentang kuku

Oncychologi  berusaha memahami kepribadian seseorang atas dasar keadaan kuku-kukunya. Kuku di ujung jari itu mempunyai hubungan yang erat dengan susunan syaraf, dengan cabang-cabangnya yang terhalus berujung di pucuk-pucuk jari. Warna serta bentuk kuku dapat dipakai sebagai landasan untuk mengenal kepribadian orang.


Usaha-usaha yang lebih tinggi nilainya yaitu ajaran tentang cairan badaniah

cairan-cairan yang ada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu

cairan-cairan yang ada dalam tubuh manusia:
1.   Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)
2.   Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)
3.   Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir), dan
4.   Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)

            Pendapat Hippocrates, yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran, karena itu tidak heran kalau dia membahas kepribadian manusia dari titik tolak konstitusional. Terpengaruh oleh kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun dari empat unsur dasar yaitu : tanah, air, udara, dan api (dengan sifat-sifat yang didukungnya yaitu: kering, basah, dingin, dan panas). Maka Hippocrates berpendapat bahwa begitu pula yang terdapat dalam diri manusia, yang didukung oleh keadaan konstitusional yang berupa
Pendapat Hippocrates, bahwa keempat cairan tersebut ada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu. Apabila cairan-cairan tersebut dalam proporsi selaras artinya orang tersebut normal (sehat), apabila keselarasannya terganggu maka orangnya menyimpang dari keadaan normal (sakit)

   Pendapat Galenus menyempurnakan ajaran Hippocrates tersebut di atas dan membeda-bedakan kepribadian manusia atas dasar keadaan proporsi campuran cairan-cairan tersebut. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat daripada dominan-nya salah satu cairan badaniah itu oleh Galenus disebutnya temperamen.  Galenius sependapat dengan Hippocrates, bahwa dalam tubuh manusia terdapat empat  macam cairan yaitu Chole, Melanchole, plegma dan sanguis.